PEFI GELAR DIKLAT GANIS PH PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) KELOMPOK GETAH TAHUN 2021

MADIUN, PERHUTANI (14/09/2021) |  Perhutani Forestry Institute (PeFI) kembali menggelar Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan (Diklat Ganis PH) Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Kelompok Getah Tahun 2021. Pembukaan diklat dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom, Perhutani Forestry Institute, Madiun, Senin (13/09).

Hadir pada pembukaan kegiatan tersebut Plh. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VI Bandar Lampung dan Wilayah VII Denpasar, Plt. Kepala Perhutani Forestry Institute, Kepala Departemen Learning Center PeFI, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi, serta Tenaga Profesional Widyaiswara Perhutani Forestry Institute

Pada kesempatan tersebut, mewakili Plt. Kepala PeFI, Nanang Suwandi yang merupakan Tenaga profesional Widyaiswara PeFI menjelaskan bahwa pada Diklat Ganis PH Pemanfaatan HHBK Kelompok Getah Tahun 2021 kali ini dilaksanakan mulai tanggal 13 – 20 Oktober 2021 dengan peserta sebanyak 72 orang yang dibagi menjadi 2 Angkatan (Batch).

“Diklat Ganis PH Pemanfataan HHBK Kelompok Getah yang diselenggarakan kali ini, bertujuan agar peserta mampu membangun persepsi untuk menentukan sikap, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan tugas pokok sebagai Tenaga Teknis PH Pemanfaatan HHBK Kelompok Getah.” ucapnya.

Sementara itu, Plh. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Puji Iswari turut memberikan respon positif atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan semoga kegiatan kali ini mampu menciptakan Tenaga Teknis yang profesional, kompeten, mampu meningkatkan kinerja perusahaan serta menjunjung tinggi nilai integritas.

“Pada kesempatan kali ini, kita semua dibawa bersama untuk berada pada satu visi, misi serta core value bisnis yang sama. Maka dari itu, harapan kami semoga seluruh badan pelaksana mampu untuk terus bersama melakukan pembinaan kepada peserta. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa suatu hal yang paling berat ialah menjaga dan merawat agar kompetensi tersebut dapat menjadi kompetensi kerja yang mampu menciptakan SDM yang profesional, kompeten serta menjunjung tinggi integritas sehingga mampu meningkatkan suatu kinerja dari badan yang bersangkutan maupun organisasi.” ungkapnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *