Perhutani Forestry Institute bekerjasama dengan Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler – BRIN dalam penelitian Model Rantai Pasok Biomassa Kayu Energi sebagai bahan Cofiring PLTU Batu Bara Pelabuhan Ratu Jawa Barat

CEPU, PERHUTANI (01/11/2024) Departemen Riset Inovasi Perhutani Forestry Institute (PeFI) bekerjasama dengan Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler – BRIN dalam rangka serta berbagi pengetahuan Model Rantai Pasok Kayu Energi. (30/10).

Hadir pada kegiatan, Peneliti Perhutani Forestry Institute bersama dengan jajaran peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlokasi di KPH Sukabumi.

Kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 pelaksanaan, yaitu pertama penelitian yang dilaksanakan dengan menghitung dan menganalisis ketersediaan serta keberlanjutan pasokan kayu energi sebagai bahan cofiring PLTU Batu Bara serta menganalisis emisi yang ditimbulkan dari pengelolaan kayu energi (wood energy) seperti penanaman, pengolahan menjadi serpih kayu (chipwood), dan serpih kayu menjadi serbuk kayu (sawdust). Selain itu juga untuk mengidentifikasi Tata Usaha Kayu (TUK) untuk penghitungan harga ekonomi serbuk kayu untuk pembangunan model rantai pasok kayu energi.

Selain pelaksanaan penelitian, juga dilaksanakan kegiatan di lapangan seperti verifikasi data fisik finansial tanaman biomassa dan MDH, Survey Lapangan (pada tanaman, MDH, Pabrik & PLTU Pelabuhan Ratu), pengukuran pengambilan sampel biomassa meliputi ; akar, batang, ranting dan daun, uji coba pemanenan serta pengolahan chips hingga pengamatan emisi dan pengiriman sampel ke Laboratorium Bio-Produk BRIN yang bertempat di Cibinong.

Iwan Gunawan, selaku Peneliti Perhutani Forestry Institute mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan kali ini merupakan salah satu pelajaran model riset yang holistic (Environment, Economic, dan Social) yang melibatkan pakar dalam satu kegiatan riset. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa untuk kedepannya diperlukan jalinan kerjasama antara PeFI bersama BRIN dalam pelaksanaan riset terhadap semua bidang sesuai kebutuhan perusahaan.

“Kedepannya mungkin diperlukan untuk menjalin kerjasama antara PeFI dengan BRIN dalam pelaksanaan riset di semua bidang. Selain itu, juga diperlukan dukungan fisik finansial dari berbagai stakeholder dengan harapan agar program biomassa kayu energi di Perhutani mampu terlaksana baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.” ungkapnya

Sementara itu, perwakilan dari jajaran Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler – BRIN, Satria Astana, turut menyampaikan bahwa pembangunan hutan tanaman energi (Biomassa) di Perum Perhutani merupakan pionir dan barometer pengembangan salah satu jenis bisnis Energi Baru Terbarukan. “Program pengembangan tanaman energi biomassa ini, secara tidak langsung mendukung program pemerintah terutama dalam hal ketahanan pangan dan energi serta pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Harapannya semoga kedepannya bisnis biomassa ini mampu meningkatkan serta membentuk lapangan kerja baru dan memiliki multi manfaat terutama dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.” Tuturnya. (KOM-PHT/PeFI/Rb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *