Penasaran… Apa sih CAT itu…?

Cukup lama kami tidak kumpul-kumpul, akhirnya kerinduan kami terjawab ketika muncul notifikasi WA dari Departemen Perencanaan 5 September 2019 lalu, Pengembangan dan Evaluasi mengenai undangan knowledge sharing dalam waktu dekat. Dari awal kami sudah sangat antusias, bahkan beberapa rekan kerja sudah membahas seru menantikan hal ihwal “apa sih CAT itu?”

CAT adalah Computerized Adaptive Test atau perangkat asesmen terkomputerisasi. Di antara kami sempat bertanya-tanya, “Apakah segera akan ada perubahan berkaitan dengan proses asesmen dalam waktu dekat?” Yang jelas kami sangat menanti-nantikan event itu. Apalagi narasumber kali ini berasal dari eksternal yang rekam jejaknya dalam menshare pengetahuan telah memberikan kesan yang inspiratif bagi warga Pusdikbang SDM, dari PT. PLN.

Knowledge Sharing CAT yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama, Pusdikbang SDM Perhutani

Walhasil, diantara kesibukan yang mendera segenap undangan (asesor dan pemegang proses KM) bersemangat hadir pada hari H, yaitu 12 September 2019 pukul 08.30 di Ruang Rapat Utama, Pusdikbang SDM Perhutani. Segera saja seluruh peserta fokus dan antusias, walaupun sebagian dari kami pasang wajah tak yakin paham terhadap materi. Bisa karena faktor sedikit gaptek, sangat mungkin pula merasa rumit membayangkan bagaimana otak komputer segera mampu memproses hasil asesmen pada saat itu juga. Namun materi yang dibawakan oleh Bp. Tri Hutomo Pamungkas ini nampaknya tidak kehilangan daya tarik ditengah kerumitannya. Beberapa dari kami sempat mencoba satu menu layanan asesmen tingkat kecerdasan hingga tuntas, rasanya sangat exciting. Peserta tidak harus mengerjakan soal secara urut, karena sistem sudah disetel untuk mendeteksi berapa level kecerdasan para peserta test. Bagi yang telah mencapai level 100 maka soal akan mengacak secara otomatis ke level di atasnya, atau justru di bawahnya untuk melihat kondisi konsistensinya. Yang jelas banyak kelebihan dari tools ini, berdasarkan informasi dari Narasumber tools ini baru diberlakukan untuk pengukuran tingkat kecerdasan. Dengan tools tersebut Asessment Center (Aster) telah membantu PT PLN menghemat anggaran pengembangan SDM senilai Rp. 17 Milyar. Kebocoran alat test dapat dihindari dengan sistem keamanan informasi yang berstandar pada standar ISO 10667 tentang Asesmen. Selain itu kerja para asesor pun ikut terbantu karena dari segi desain, alat test ini diatur per item. Sehingga ketika ada 1 alat yang tidak valid, tim asesmen tidak perlu merevisi 1 paket tools. Bandingkan dengan proses asesmen yang selama ini berjalan, dimana kita menunggu hasil asesmen minimal 2 minggu dari penyedia jasa eksternal. Bahkan hasil ini bisa memakan waktu lebih lama sebelum sampai ke tangan para peserta asesmen.

Bp. Tri Hutomo Pamungkas selaku Narasumber menjelaskan mengenai Computerized Adaptive Test (CAT)

Mungkin memang pada awalnya ada langkah investasi yang harus dijalankan. Sebagian dari kita terkadang berasumsi bahwa investasi adalah pengorbanan dan berat, sehingga perlu komitmen bersama apabila sistem ini hendak diadopsi, yaitu biaya pembangunan aplikasi dan pembuatan bank soal. Ada pula proses menguji dan mereview masing-masing item/soal test dengan jumlah responden hingga 500 orang. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para asesor dan Perhutani. Pun PT. PLN selaku yang pertama kali menggunakan tools ini bersedia membantu Perhutani jika kelak kita akan menguji coba test ini di Perhutani. “Tidak perlu mendatangkan Profesor dari Cambridge.” terang Pak Tri selaku Narasumber.

Antusias Peserta dalam mengikuti Knowledge Sharing CAT

Setelah tanya jawab singkat, acara ini ditutup oleh Kepala Departemen Perencanaan dan Evaluasi dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama. Last but not least selamat menikmati simulasi menu CAT pada alamat : bit.ly/justTAP

PERHUTANI BERUBAH! PERHUTANI BISA! PERHUTANI LUAR BIASA!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *